Produk bagus tapi sales sepi? Coba cek, mungkin salespage masih terjebak mitos konversi yang salah!
Dalam dunia digital marketing, konversi salespage menjadi target utama yang sering dikejar.
Tapi, ada banyak anggapan yang beredar tentang perbaikan konversi, dan tidak semuanya benar.
Banyak dari kita terjebak dalam mitos yang tampak logis, tetapi sebenarnya bisa merugikan.
Inilah beberapa mitos tentang konversi salespage:
1# Makin Panjang Salespage, Makin Tinggi Konversi
Banyak yang mengira, semakin banyak informasi, semakin meyakinkan calon pembeli.
Faktanya, panjangnya salespage tidak menentukan hasil konversi.
Yang terpenting adalah kualitas informasi dan cara menyampaikannya secara jelas dan menarik.
Buat teks yang efektif, ringkas, dan langsung ke inti masalah yang dihadapi calon pembeli.
2# Semua Orang Peduli dengan Fitur dan Spesifikasi Produk
Menyebutkan fitur atau spesifikasi memang penting, tapi calon pembeli lebih peduli pada benefit—apa manfaat yang mereka dapatkan.
Fokuslah menjelaskan bagaimana produk Anda dapat membantu mereka mengatasi masalah daripada hanya menjelaskan fitur teknis secara mendetail.
3# Desain Harus Kompleks Agar Pengunjung Terkesan
Desain menarik itu penting, tapi fokus pada kemewahan bisa mengalihkan perhatian dari pesan utama.
Desain sederhana yang memperjelas penawaran sering kali lebih efektif karena membantu calon pembeli memahami nilai produk dengan cepat.
4# Harga Rendah Pasti Akan Bikin Laku Keras
Faktanya harga murah tidak selalu membuat orang membeli. Pembeli juga mempertimbangkan value yang mereka dapatkan.
Dengan menjelaskan manfaat dan keunggulan produk Anda, calon pembeli akan merasa lebih percaya untuk membeli meski harganya lebih tinggi.
5# Semua Visitor Membaca Salespage dengan Teliti
Kebanyakan pengunjung hanya memindai isi halaman. Itu sebabnya, gunakan judul dan subjudul yang jelas dan menarik perhatian.
Fokus pada kalimat pembuka yang kuat dan rangkum poin-poin penting di awal paragraf untuk menjangkau pembaca yang terburu-buru.
6# Harus Banyak Testimoni untuk Meyakinkan
Banyak testimoni memang bisa meningkatkan kepercayaan, tapi terlalu banyak bisa membuat calon pembeli merasa skeptis.
Yang penting adalah menampilkan testimoni yang relevan dan berkualitas, terutama dari pelanggan yang benar-benar merasakan manfaat produk.
Pilih testimoni yang spesifik, jujur, dan tidak terlalu berlebihan.
7# Harga Diskon Pasti Lebih Menarik bagi Semua Orang
Diskon memang bisa mempengaruhi konversi, tetapi tidak untuk semua orang.
Beberapa pembeli justru meragukan kualitas saat harga terlalu rendah.
Sebaiknya, sampaikan alasan logis di balik diskon, seperti penawaran terbatas atau edisi khusus, sehingga tetap terasa eksklusif dan tidak terlihat seperti "produk murahan."
8# Order via Chat Selalu Meningkatkan Konversi
Banyak yang beranggapan bahwa mengganti form order dengan chat langsung akan membuat pengunjung merasa lebih terlayani dan segera membeli.
Tapi, faktanya banyak juga orang yang merasa sungkan untuk order via chat, dan merasa lebih profesional order melalui form, tercatat di web dan dapat notifikasi invoice ke email maupun WA.
Fitur chat memang bermanfaat, tetapi sebaiknya letakan di bagian dimana pengunjung memungkinkan butuh bantuan atau konsultasi.
Kesimpulannya...
Salespage yang efektif tidak bergantung pada mitos, tapi pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perilaku calon pembeli.
Dan satu lagi yang perlu Anda pahmi adalah bahwa tidak semua pengunjung datang dengan niat membeli.
Ada yang masih mempertimbangkan, membandingkan produk bahkan bisa juga hanya iseng dan penasaran.
Salespage harus bisa menjawab keraguan mereka dengan menjelaskan nilai produk, manfaat unik, dan alasan mengapa produk Anda layak dibeli.
Anda bisa baca informasi tambahan lainnya tentang konversi salespage di ebook ini:
Dapatkan ebook tersebut GRATIS sebagai bonus jika melakukan pembelian Modifion.
Sebuah produk penjualannya jadi sangat berbeda hanya dengan perubahan kecil di salespage-nya!
Dulu saya mengira semua salespage sama saja. Ketika penjualan yang didapatkan sedikit, pasti itu karena produknya jelek.
Sampai akhirnya suatu ketika saya iseng mencoba bikin 4 salespage untuk 1 produk yang sama.
Tentu setiap salespagenya sengaja dibuat berbeda untuk copywriting dan elemen-eleman pendukungnya.
Dan ternyata hasilnya emang beneran berbeda.
Tentang konversi salespage ini sebetulnya dimulai dengan pemahaman bagaimana otak manusia bekerja ketika menghadapi penawaran produk.
Penelitian menunjukkan 95% keputusan pembelian dibuat secara bawah sadar.
Oleh karena itu, kita perlu merancang penawaran yang memudahkan otak untuk memilih "ya" tanpa terlalu banyak berpikir.
Menurut teori Daniel Kahneman otak manusia bekerja dalam dua sistem utama:
🤯 Sistem 1 (Otak Emosional)
Bekerja cepat, intuitif, dan emosional. Ini adalah bagian otak yang sering membuat keputusan pembelian secara impulsif.
Penawaran yang menyentuh emosi akan lebih mudah diterima.
🧠Sistem 2 (Otak Logis)
Lambat, analitis, dan membutuhkan lebih banyak informasi untuk membuat keputusan.
Meski lebih logis, bagian ini bekerja lebih lambat dan butuh lebih banyak dorongan.
Agar konversi instan terjadi, kita harus memancing sistem 1 dengan elemen emosional dan mengurangi kebutuhan untuk melibatkan sistem 2.
Setelah memahami bagaimana otak manusia merespons penawaran produk, langkah berikutnya adalah menyusun salespage yang dapat memicu respons pembelian instan.
Ada beberapa elemen yang terbukti mampu menggerakkan calon pembeli dari tahap ragu menjadi yakin dan konversi terjadi tanpa penundaan lagi.
Itu saya bahas di ebook Rahasia Konversi Instan
Anda bisa mendapatkan ebook tersebut sebagai bonus jika melakukan pembelian Modifion.
Produk yang bagus sekalipun bisa saja gak laku, kalau ternyata dijual dengan cara yang salah.
Produk digital semakin populer, sudah banyak sekali orang yang membuat dan menjualnya.
Dan sekarang market semakin teliti dalam memilih produk mana yang akan dibeli.
Tentu saja ada banyak faktor pendorong yang membuat seseorang akhirnya memutuskan membeli sebuah produk, berikut 3 diantaranya:
1# Manfaat yang Jelas
Pembeli tidak peduli dengan fitur wah sebuah produk, mereka hanya ingin merasakan manfaatnya.
Semakin spesifik dan jelas manfaat yang dijanjikan, semakin besar daya tariknya.
Di sinilah pentingnya sebuah produk memiliki unique selling proposition (USP) yang kuat.
USP adalah nilai atau keunggulan unik yang membedakan produk tersebut dari kompetitor.
Dengan menyampaikan manfaat utama yang mudah dipahami, calon pembeli akan lebih terdorong untuk bertransaksi karena merasa bahwa produk tersebut relevan dan akan memberikan hasil nyata.
2# Social Proof
Social proof adalah elemen yang sangat kuat dalam pemasaran, terutama untuk produk digital.
Testimoni dari pengguna lain yang telah sukses atau puas dengan produk tersebut bisa menjadi faktor penting yang membuat orang merasa yakin untuk membeli.
Testimoni ini bisa berupa ulasan, rating, atau bahkan studi kasus yang membuktikan keberhasilan produk dalam membantu orang lain mencapai hasil yang dijanjikan.
Selain itu, menampilkan jumlah orang yang telah membeli atau menggunakan produk tersebut juga dapat memengaruhi keputusan pembelian.
Jika calon pembeli melihat bahwa banyak orang sudah berinvestasi pada produk yang sama, mereka cenderung merasa lebih aman karena merasa bahwa mereka bukanlah satu-satunya yang percaya pada produk tersebut.
3# Spesialis dan Expert
Orang lebih nyaman membeli dari penjual yang terlihat sebagai spesialis atau ahli di bidang yang relevan.
Kredibilitas dari seorang penjual sering kali dapat membuat calon pembeli merasa lebih yakin terhadap kualitas produk yang ditawarkan.
Penjual yang secara konsisten membagikan konten bermanfaat, seperti tips, studi kasus, atau wawasan yang berhubungan dengan produk digital mereka, dapat membangun citra sebagai expert atau spesialis.
Dan salah satu cara untuk membentuk kesan expert di pasar digital adalah dengan memajang banyak produk di website.
Makin banyak produk terpajang, makin kuat trust dan kesan bahwa Anda adalah sumber terpercaya.
Tapi, masalahnya membuat banyak produk dari nol akan butuh waktu lama.
Solusi
Anda bisa manfaatkan produk PLR dan white label untuk di-rebrand menjadi produk Anda sendiri!
Bangun kesan expert sekarang dan lihat setelah trust terbentuk maka menjual menjadi lebih mudah.
Ketika value produk lebih besar dari harga yang harus dibayar, maka penjualan pun akan menjadi lancar.
Beberapa produk digital PLR membolehkan menjual ulang tanpa modifikasi, atau ada juga creator yang sudah menyiapkan hasil rebrand siap pakai.
Itu memang lebih praktis, tapi...
kalau ingin produknya unik (gak pasaran) dan lebih menarik bagi calon pembeli, maka Anda perlu secara mandiri meningkatkan value produknya.
Dan inilah 5 ide yang bisa Anda lakukan:
1# Menambahkan Bonus Eksklusif dan Relevan
Salah satu cara efektif meningkatkan daya tarik produk digital adalah dengan menambahkan bonus eksklusif.
Contoh:
Checklist Praktis yang memudahkan pembeli menerapkan isi produk.
Worksheet atau Template yang bantu pembeli langsung mempraktekkan pengetahuan dari produk.
Ebook Pelengkap yang memberi informasi tambahan yang berhubungan dengan topik utama.
Misalnya, produk utama berupa panduan "Manajemen Waktu", maka Anda bisa tambahkan bonus berupa "Checklist Rutin Harian untuk Produktivitas Maksimal".
Ini tidak hanya menambah nilai, tapi juga membantu pembeli merasakan manfaat langsung dari produk Anda.
2# Memperbarui Desain Visual dan Format Produk
Desain produk yang terlalu sederhana, terkesan asal-asalan dan kuno bisa menjadi alasan produk Anda kurang diminati.
Memperbarui tampilan visual produk dapat menambah kesan profesional dan meningkatkan daya tarik.
Beberapa cara yang bisa dicoba:
Redesain Cover yang lebih modern, menggunakan tools seperti Canva atau Photoshop.
Format Ulang Layout agar lebih mudah dipahami, misalnya menambah gambar ilustrasi, ikon, dan warna.
Konversi ke Format Lain seperti video atau infografis, yang memberikan variasi bagi pembaca dan menyegarkan tampilan produk.
Dengan memperbarui tampilan, produk Anda akan terasa lebih personal dan profesional, sehingga meningkatkan persepsi nilai dari audiens.
3# Tambahkan Studi Kasus atau Pengalaman Pribadi
Isi produk PLR biasanya buat dalam format yang cukup umum agar sesuai untuk banyak orang.
Anda bisa menambahkan kisah atau studi kasus yang relevan dan memberikan konteks nyata agar produk terlihat lebih aplikatif.
Contoh:
Studi Kasus Praktis yang menunjukkan bagaimana konsep dalam produk diterapkan dalam situasi nyata.
Sharing Pengalaman Pribadi atau cerita sukses untuk membuat produk terasa lebih dekat dan relevan bagi pembeli.
Studi kasus ini bisa berfokus pada langkah-langkah nyata yang dapat diikuti oleh pembeli, yang akan membantu mereka merasa bahwa produk Anda bukan hanya teori tetapi juga bisa diterapkan langsung.
4# Perkaya dengan Video atau Audio Tambahan
Menambah elemen multimedia seperti video atau audio ke dalam produk bisa meningkatkan nilai dan daya tarik produk tersebut.
Beberapa ide yang bisa Anda coba:
Video Tutorial untuk memperjelas bagian-bagian penting dari produk.
Audio Penjelasan yang menjelaskan poin-poin utama bagi mereka yang lebih suka belajar secara audio.
Sesi Q&A atau diskusi singkat, yang menjawab pertanyaan umum terkait topik produk.
Jika produk Anda berisi informasi kompleks, video atau audio bisa menjadi pilihan tepat untuk menjelaskan bagian tertentu lebih mendalam, sehingga pembeli bisa memahami dan mempraktekkan lebih mudah.
5# Ciptakan Komunitas atau Grup Diskusi Eksklusif
Menjual produk digital disertai dengan akses ke komunitas atau grup diskusi bisa meningkatkan persepsi nilai produk.
Anda bisa menawarkan akses eksklusif ke grup khusus di Facebook, WhatsApp, atau Telegram.
Di dalam grup, pembeli bisa melakukan:
Diskusi Langsung dengan Anda dan sesama pembeli lainnya.
Mengajukan Pertanyaan tentang konten yang ada dalam produk.
Mendapatkan Dukungan atau tips tambahan seputar topik yang dibahas.
Komunitas seperti ini tidak hanya memberi nilai lebih pada produk Anda, tapi juga meningkatkan interaksi pembeli dengan Anda sebagai penjual.
Ini akan berguna dalam membangun hubungan jangka panjang dan mendorong pembelian berulang.
Penutup
Menambahkan value pada produk olahan PLR membuat produk lebih berharga, unik (berbeda dengan yang lain) dan menciptakan kesan profesional.
Ketika lebih banyak orang tertarik dengan produknya, maka potensi peningkatan penjualan jadi lebih besar.
Selamat mencoba, dan semoga tips ini membantu Anda menciptakan produk yang lebih sukses di pasaran!
Sebagai tambahan informasi, saya memiliki studi kasus bagaimana rebranding ecourse jadul dan mendapatkan profit hingga 104x lipat, klik tombol di bawah...
Di artikel ini saya bagikan 3 solusi (dari sisi penjual) untuk atasi efek buruk rebranding produk digital.
Ketika creator produk digital menjual produknya dalam lisensi PLR atau whitelabel maka itu artinya...
dia mengizinkan pembeli untuk melakukan rebranding menjadi produk baru lalu menjual ulang.
Jalan Pintas
Tentu itu menjadi sebuah jalan pintas bagi siapapun yang ingin jualan produk digital cepat tanpa harus bikin produk dari nol.
Cukup 3 langkah mudah:
Pertama: Beli produk PLR atau whitelebel
Kedua: Lakukan rebranding
Ketiga: Jual ulang dengan profit 100%
Rebranding yang paling basic adalah mengubah tampilan visual dari mulai nama produk, desain cover, warna dominan, salespage, copywriting dll.
Sayangnya untuk jangka panjang ini bisa menciptakan masalah di market dan ekosistem produk digital.
Masalah
Apa masalah yang muncul?
Akan beredar produk digital dengan nama dan desain kemasan berbeda-beda tapi isinya sama.
Akhirnya bisa saja beberapa orang (buyer) merasa tertipu dan buang-buang uang karena membeli produk yang sama berkali-kali (dari orang yang berbeda-beda).
Solusi
Sebetulnya jalan keluarnya mudah saja dan sepenuhnya bisa dilakukan oleh penjual (orang yang melakukan rebranding).
1. Rebranding Total
Ketika melakukan rebranding PLR dan whitelabel jangan hanya mengubah tampilan luar saja melainkan modifikasi isi produknya juga.
Koreksi, edit untuk memperbaiki isi produknya. Kita bisa hapus bagian yang tidak diperlukan atau tambahkan poin penting yang belum ada.
2. Tambahkan 'Unique Value'
Saat melakukan rebranding bisa meningkatkan value produk dengan cara misalnya menambahkan tutorial penggunaan produk, menambahkan bonus, studi kasus, personal support dll.
Jadi saat orang melakukan pembelian tidak hanya mendapatkan produk utama melainkan juga dengan berbagai fasilitas dan benefit tambahan.
Sehingga kalaupun mereka sudah pernah beli dari orang lain, tidak lagi menganggap itu sebagai produk yang sama karena memiliki banyak kelebihan.
3. Tawarkan Garansi Uang Kembali
Tapi kalaupun ternyata ada saja pembeli yang kritis, (baca: rewel dan ngeyel).
Misalnya mereka komplain mengaku melakukan pembelian yang salah,
yaitu dia sudah pernah beli produk tersebut dari penjual lainnya (dia harus bisa membuktikan itu),
maka sebagai penjual yang harus dilakukan adalah cukup dengan kembalikan uangnya 100%.
Kita juga bisa cantumkan di salespage tentang jaminan garansi uang kembali ketika ada problem dengan produknya.
Oke, dengan 3 langkah di atas maka Anda bisa menjual produk digital hasil rebranding dengan tenang dan orang melakukan pembelian juga tanpa resiko.
Manfaat Rebranding
Ada banyak alasan kenapa produk digital lisensi PLR dan whitelabel sangat berguna untuk kita:
Pertama proses mengolah produk digital melatih banyak skill untuk nantinya kita bisa membuat produk digital sendiri secara original.
Kedua banyak orang siap bayar untuk dapat solusi dari masalahnya. Ketika terlalu lama mencipatakan produk dari nol maka Anda kehilangan banyak peluang.
Ketiga rebranding bisa menambah produk siap jual dengan cepat. Makin banyak produk terpajang, maka makin banyak pintu masuk uang ke rekening.
Oh ya, saya menjual studi kasus bagaimana rebranding sebuah ecourse jadul dan mendapatkan profit hingga 104x lipat, klik tombol di bawah...
Produk digital yang cuma numpuk seperti sampah hardisk, bisa Anda olah dan ubah jadi sumber cuan.
Banyak orang frustrasi peras otak, keluar tenaga, biaya dan banyak waktu untuk membuat produk digital baru.
Padahal jika tujuannya sekedar cuan, akan lebih cepat kalau rebranding (legal) produk digital yang udah ada.
Rebranding Produk Digital
Rebranding produk digital adalah proses memodifikasi produk digital (ecourse, ebook, atau software) yang sudah ada agar terlihat baru dan fresh.
Modifikasi bisa meliputi mengubah nama produk, desain cover, menambahkan konten atau informasi baru agar lebih relevan.
Proses ini dilakukan secara legal, dengan memanfaatkan lisensi seperti White Label (WL) atau Private Label Rights (PLR), yang memberi hak kepada Anda untuk mengubah dan menjual kembali produk tersebut.
Kelebihan Digital Rebranding
Beberapa alasan kenapa memodifikasi produk digital lama bisa sangat menguntungkan:
Gak Perlu Mulai dari Nol
Produk lama sudah punya fondasi yang baik, Anda cukup ngasih sentuhan baru lalu bisa menjualnya kembali bahkan dengan nilai yang lebih tinggi.
Hemat Waktu dan Biaya
Bikin produk digital baru dari awal memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Dengan memodifikasi produk yang sudah ada, Anda akan menghemat waktu, tenaga, dan modal.
Anda hanya perlu melakukan perubahan kecil, dan produk siap dijual.
Produk Teruji Market
Produk lama biasanya sudah pernah dijual di pasar sebelumnya. Artinya, produk tersebut sudah teruji dan memiliki permintaan.
Jadi Anda gak perlu khawatir apakah produk tersebut memiliki audiens atau tidak, karena produk yang Anda modifikasi sudah memiliki rekam jejak.
Versi Terbaru Selalu Menggoda
Orang selalu tertarik dengan sesuatu yang baru atau versi terbaru sebuah produk yang sudah mereka kenal.
Maka produk digital lama yang dimodifikasi dan diperbarui, juga akan menarik perhatian audiens.
✅ Potensi Keuntungan Berlipat
Dengan biaya produksi rendah dan permintaan yang terbukti ada, potensi profit dari rebranding sangat besar.
Bahkan Anda bisa menjual kembali produk tersebut dengan harga lebih tinggi setelah dimodifikasi, sehingga mendapatkan margin profit yang jauh lebih besar.
Langkah Digital Rebranding
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk cuan dari digital rebranding.
1. Temukan Produk Lisensi PLR/ Whitelabel
Langkah pertama adalah menemukan produk digital yang memiliki lisensi PLR atau WhiteLabel.
Lisensi ini memungkinkan Anda melakukan perubahan dan menjual kembali produk tersebut secara legal.
2. Lakukan Perubahan Visual
Salah satu cara termudah untuk memodifikasi produk lama adalah dengan mengubah tampilan visualnya.
Anda bisa membuat nama dan desain cover baru, memperbarui tampilan slide, atau menambahkan elemen visual yang lebih modern.
3. Tambahkan Konten Baru
Agar produk digital terlihat lebih segar dan relevan, Anda bisa menambahkan konten baru atau memperbarui isi yang sudah ada.
Misalnya, tambahkan studi kasus terbaru, tips praktis, atau strategi yang sesuai dengan tren terkini.
4. Buat Penawaran Menarik
Setelah produk siap dijual, buatlah penawaran yang menarik.
Misalnya, tawarkan bonus eksklusif seperti panduan tambahan atau akses ke grup diskusi untuk pembeli.
Penawaran yang menarik bisa meningkatkan konversi penjualan secara signifikan.
5. Rilis dan Promosikan
Gunakan platform digital seperti Facebook, Instagram, atau email marketing untuk memasarkan produk hasil rebranding Anda.
Manfaatkan kekuatan media sosial dan iklan berbayar untuk menjangkau audiens lebih luas.
Kesimpulan
Memanfaatkan produk digital lama dan memodifikasinya adalah strategi yang efektif untuk menghasilkan profit besar dengan usaha minimal.
Anda tidak perlu menciptakan sesuatu yang baru dari awal—cukup temukan produk yang sudah ada, lakukan modifikasi, dan jual ulang dengan harga lebih tinggi.
Untuk Anda yang tertarik intip bagaimana cara saya rebranding ecourse jadul dan mendapatkan profit hingga 104x lipat, klik tombol di bahwah...
Headline membentuk kesan pertama. Jika dia gagal narik perhatian, pesan Anda selanjutnya tidak akan terbaca.
80% Orang hanya membaca headline ketika melihat sebuah informasi, sisanya 20% tidak membaca apa-apa dan cenderung mengabaikannya.
Artinya, saat Anda membuat headline asal-asalan, Anda berpotensi kehilangan 100% calon pembeli potensial.
Tugas Headline adalah:
✅ Menarik perhatian
Membuat penasaran
✅ Memberi gambaran keseluruhan (merangkum)
Faktanya penawaran Anda bukanlah satu-satunya. Dia bersaing dengan sekian banyak yang lainnya.
Menurut Neilpatel.com, waktu fokus seseorang dalam memusatkan perhatian terhadap hal-hal baru terus menurun setiap tahunnya.
Kini, rentang waktu orang untuk fokus pada hal baru rata-rata sekitar 8.25 detik.
Bayangkan, Anda hanya memiliki waktu 8 detik untuk menarik perhatian seseorang untuk memperkenalkan produk atau bisnis Anda.
Berikut beberapa cara sederhana menulis headline yang powerful:
1# Tonjolkan Benefit
Jelaskan kelebihan dari penawaran Anda dan keuntungan yang akan mereka dapatkan.
Contoh misalnya Anda menjual sebuah alat untuk mengubah air keran menjadi air minum:
Luar Biasa: Cuma Bayar Sekali Rp 499ribu, Alat Ini Mampu Menghasilkan 217 Galon Air Minum Sehat, Silakan Hitung Berapa Uang yang Bisa Anda Hemat!
2# Penjelasan Spesifik
Pilihlah kalimat yang mampu memberi penjelasan lebih detil atau spesifik.
Misalnya Anda menjual produk untuk melangsingkan badan:
Saatnya Wujudkan Impian Turun Berat Badan 19 Kg hanya dengan Konsumsi XXX selama 3 Bulan dan Olahraga yang Kami Rekomendasikan 45 Menit Per Hari
3# Tawarkan Bukti
Seseorang cendrung memilih penawaran yang memperlihatkan bukti keberhasilan bukan sekedar janji.
Jadi upayakan penawaran Anda mengandung testimoni kepuasan atau studi kasus keberhasilan dll.
Contohnya saat Anda menjual sebuah kursus Bahasa Inggris:
Lihat Bagaimana Cara Sederhana Kami Membuat Seorang Bapak Lulusan SMP Mampu Menguasai 7.000 Kata Bahasa Inggris Kurang dari 120 Jam!
4# Ciptakan Urgensi
Bagaimanapun setiap orang berbakat untuk melakukan sebuah penundaan, bahkan untuk sesuatu yang menarik perhatiannya sekalipun.
Jadi alangkah baiknya jika dalam headline Anda juga memunculkan kesan “Scarcity” atau kelangkaan agar orang terpacu mengambil tindakan.
Misalnya Anda menjual sebuah buku:
Perhatian: Harga Promo Buku XYZ Rp 99.000 hanya berlaku sampai 28 Desember 2019 Pukul 21:00 WIB, Setelah itu Harga Kembali Normal Rp 300.000
Kesimpulan
Itulah 4 dari sekian banyak teknik membuat headline yang powerful.
Dalam prakteknya Anda bisa buat banyak opsi serta variasi headline, kemudian melakukan tes dan ukur untuk memilih yang terbaik.
Peran headline dalam salespage memang penting tapi soal konversi penjualan tentu bukan hanya tugas headline saja, melainkan salespage secara keseluruhan.
Itu sebabnya penting untuk terus memperdalam ilmu copywriting. Salah satunya Anda bisa belajar dari ebook saya Takuton.
Bangun database lalu monetize. Memang tidak instan sehari beres, tapi masuk akal untuk diproses.
Kata 'database' yang saya maksud disini adalah list atau kumpulan data kontak audiens.
Dalam online marketing, memiliki database jauh lebih penting dibandingkan memiliki produk.
Kok bisa?
Begini...
Kalau Anda punya produk (buatan sendiri) tapi gak punya database audiens, maka besar kemungkinan Anda akan kesulitan menjual, terutama untuk jangka panjang.
Berbeda kebalikannya...
Kalau Anda punya database, meskipun gak punya produk (milik sendiri), Anda tetap bisa dapatkan uang dari menjualkan produk orang lain.
Ryan Deiss, seorang digital marketer mengatakan bahwa email list adalah aset yang paling berharga layaknya ATM virtual.
Ya sama sekali tidak berlebihan, karena bertahun-tahun itu juga yang saya rasakan.
Sementara Brian Clark juga mengatakan “Bangun audiens Anda. Uangnya akan menyusul.”
Database adalah aset berharga dalam online marketing maka penting untuk kita serius membangunnya.
Walaupun pelan, sedikit-demi sedikit, gak masalah yang penting dilakukan dan berjalan.
Dan sebetulnya ada banyak skenario dalam membangun list dan menghasilkan uang dari database.
Disini saya akan bahas 5 langkah dari salah satu skenario yang paling umum dan bisa Anda lakukan.
1# SetUp Lead Magnet
Salah satu cara list building baik email maupun WA adalah barter dengan lead magnet.
Misalnya:
✅ Membagikan produk gratisan
✅ Mengadakan webinar
✅ Menawarkan sample produk, trial dll.
2# Promosikan Lead Magnet
Agar banyak orang yang tau maka lead magnet harus Anda promosikan.
Bisa via ads, endorsment, metode organik SEO atau sosmed marketing, refferal sistem, kontes affiliate dll.
Semakin banyak orang yang lihat lead magnet Anda maka makin banyak database yang bisa Anda dapatkan.
3# Rawat Database
Hanya rajin nambah jumlah database, tapi kemudian mendiamkannya, gak akan ngasih Anda keuntungan.
"Money is in the relationship, not the list size."
Dalam list building, bukan jumlah database yang paling utama melainkan kualitas relationshipnya.
Anda perlu merawat database dengan cara rutin mengirimkan konten yang bermanfaat untuk mereka.
Buatlah konten yang bisa mendemonstrasikan pengetahuan, keahlian dan pengalaman Anda yang akan bermanfaat untuk mereka.
Seiring berjalannya waktu Anda bisa menggali dan memahami karakteristik serta problem dari audiens.
Dengan pemahaman yang baik maka konten yang Anda berikan atau produk yang Anda tawarkan bisa lebih relevan dan tepat sasaran.
Jika konten Anda relevan, sesuai minat, maka mereka akan senang bertahan dan tekoneksi dengan Anda.
Semakin lama, semakin banyak konten yang mereka konsumsi maka semakin familiar Anda untuk mereka.
Dari situ trust akan terbangun dan strong relationhip juga akan terbentuk.
4# Konversi Jadi Buyer
Tawarkan produk atau offer yang Anda miliki.
5 ide angle promosi yang bisa Anda gunakan:
Bahas problem (yang bisa diatasi produk) dan apa aja dampak negatif jika tidak mengatasinya
Kenalkan produk, kemampuan utamanya (fitur) dan seperti apa manfaat untuk mereka
Buat demo bagaimana cara penggunaan atau ide memaksimalkan produknya
Bahas testimoni dari mereka yang sudah menggunakan produknya atau review dari para expert
Rekap aja aja yang akan mereka dapat setelah beli, dan apa kerugian jika mereka skip penawaran tersebut
Setelah 5 angle promosi tersebut tentu akan ada saja yang tidak melakukan pembelian.
No problem.
Sadarilah bahwa produk Anda bukan untuk semua orang. Tiap produk ada jodohnya.
Jika orang belum membeli bisa jadi karena mereka belum merasa butuh, belum yakin, belum ada uang dll
Maka, jangan baper, lanjutkan pekerjaan, menambah database baru, rutin membuat konten edukasi dan sharing, menambah produk baru dan seterusnya.
Jika Anda rajin brodcast tapi isinya hanya promosi, jualan dan jualan (hardselling), itu tidak akan efektif.
Kenapa?
Karena mereka manusia, sama seperti saya dan Anda.
Mereka akan bosan dan tidak nyaman kalau terus-menerus hanya dijadikan objek marketing, dijuali, dan dipaksa membeli.
Maka gunakan variasi, jangan hanya hardselling tapi juga kolaborasikan dengan jenis konten lainnya yang bermanfaat untuk mereka.
5# Ubah Buyer Jadi Customer
Setelah mereka membeli, perjalanan tidak selesai disitu.
Pastikan mereka bisa menggunakan produknya dengan maksimal, dan mendapatkan result yang diinginkan.
Dengan terus terhubung maka di waktu mendatang Anda bisa menawarkan produk (solusi) lain yang masih relevan dengan mereka.
Faktanya upaya untuk membuat buyer melakukan traksaksi kedua, ketiga dan seterusnya itu jauh lebih mudah dibandingkan meyakinkan orang baru untuk melakukan pembelian pertama kali.
Tentu dengan catatan bahwa si buyer puas dengan produk pertama yang sudah mereka beli.
Di fase ini Anda juga bisa menerapkan strategi promo diskon, bonus eksklusif, bundle, buy one get one dan sebagainya.
Problem
Salah satu problem serius dari list building ini adalah terkendala di step#3 yaitu merawat database.
Kebanyakan orang merasa gak punya skill untuk bikin konten baik untuk email atau WA broadcast.
Blank gak tau harus nulis apa
Gak punya ide harus mulai dari mana
Gak ada bahan untuk dijadikan isi artikel
Dan kabar baiknya, saat ini masalah tersebut sudah ada solusinya.
180 buah artikel siap pakai (baca copy paste). Anda gak perlu lagi capek peras otak kayak peras jemuran.
List building dan email marketing tidak instan, baru mulai hari ini jangan harap hasilnya hari ini juga.
Saat kita menanam pohon buah, tidak mungkin nanam pagi, sore hari sudah panen.
Pertumbuhan pohon ada prosesnya, maka tanamlah selagi masih kenyang, masih ada persediaan makanan, jangan menunggu kelaparan.
Sama seperti list building, lakukanlah selagi uang masih ada, penjualan masih lancar, atau mungkin gaji masih rutin, jangan nunggu setelah banyak hutang, atau butuh uang cepat baru mulai.
List buidling dan email marketing perlu proses, dia bukan magic yang bisa memberi hasil 1x kedipan.
Siapapun Bisa
List building atau mengumpulkan data kontak calon buyer bisa dilakukan dengan menawarkan sesuatu yang bernilai secara gratis (lead magnet).
Dan list building bisa dilakukan oleh siapapun, tidak hanya mereka yang jualan produk digital.
Misalnya seorang marketer memberikan sample produknya untuk dibarter dengan data kontak.
Seorang blogger nich kesehatan menawarkan ebook 30 tips kesehatan simple yang gak banyak orang tau.
Penjual jasa AC menawarkan aplikasi kalkulator untuk menentukan jenis dan PK yang ideal.
Seorang penulis novel bisa memberikan 1/4 bagian tulisannya untuk dibaca gratis.
Dan ada banyak sekali ide lainnya yang bisa dieksplor.
Masing-masing dari kita juga bisa memiliki dan menggunakan lebih dari satu lead magnet.
Kuncinya Relationship
Ada seorang teman yang menjual database 100.000 alamat email hanya dengan harga puluhan ribu rupiah.
Seberapapun murahnya, percayalah itu tidak akan berguna untuk kita yang menggunakannya sebagai saluran promosi (jualan).
Mengharapkan konversi tanpa peduli relationship dengan audiens adalah seperti menunggu pesawat di stasiun kereta api.
Efektivitas pemasaran adalah tentang relationship dengan audians.
Dan hubungan yang baik tidak mungkin terbentuk jika marketer datang tanpa menghormati privasi.
Mengirimkan iklan padahal tidak memiliki izin, dan tidak ada relevansi minat pada audiens.
Pada akhirnya list building bukan soal volume atau kuantitasnya, melainkan kualitasnya.
Database yang dibangun satu per satu (manual) yang akan memberikan hasil bagus jangka panjang.
Dan kalau Anda sudah tau pentingnya mulai list building, tapi masih bingung dengan tahapan teknisnya, jangan ragu untuk gunakan bantuan saya...