Tahun 2006 sampai 2009 saya mengakses internet hanya untuk main friendster.
Tau kan friendster?
Itu loh jejaring sosial yang diluncurkan tahun 2002,
pernah sangat populer tapi akhirnya ditutup pada Juni 2011 karena kalah saing dengan Facebook dan Twitter.
Dan baru di tahun 2010 saya menemukan (gak sengaja) iklan tentang cara berpenghasilan dari internet.
Beruntung saat pertama itu saya nemu yang memang cara real yaitu ‘jualan online’, bukan judi, bukan money game, investasi bodong dll.
Masih di tahun 2010 itu saya mendapatkan penghasilan pertama dari affiliate (menjualkan produk digital orang lain).
Saat itu saya promosi menggunakan iklan baris dan jasa periklanan berbayar PPC lokal.
Gak pake list building.
Gak bikin konten edukasi dan sharing.
Cuma ngiklan aja pokoknya.
Kalau lagi bagus ya bisa profit 3x, 5x lipat dari biaya iklan.
Tapi gak jarang juga boncos, gak balik modal.
Yang nyebelin bukan boncosnya tapi ketergantungan dengan iklannya.
Tiap ada produk baru, saya harus iklan lagi.
Mengenal List Building
Sejak tahun 2012 saya udah banyak belajar tentang list building dan email marketing ini,
Tapi baru tahun 2014 akhir saya punya alasan untuk mempraktekannya.
Ini screenshot balasan dari salah satu subscriber saat saya ngasih sample ecourse bahasa inggris.
Anda bisa lihat itu tahun 2015.
Dan meskipun datang era Facebook Ads kemudian, youtube, IG, marketplace, tiktok, dan yang terbaru threads.
Orang-orang ramai-ramai jadi video content creator di sosial media.
Tapi konversi terbaik (dan cara terhemat) adalah list building, yaitu email dan WA marketing.
Itu sebabnya saya masih gunakan sampai sekarang.
Nah untuk Anda yang mau belajar dan praktek langsung untuk list building, bisa gunakan Lead Magnet Siap Pakai.
Klik Disini
“List building adalah tentang membangun pangkalan penggemar yang setia, yang akan mendukung dan membeli dari Anda berulang kali.” – Marie Forleo